15.11.10

Nabi Adam VS Teori Darwin

  • Apakah Teori Darwin menyesatkan, bagaimana mungkin Homo Erectus yang selama 1.000.000 tahun (1,5 juta SM - 500.000 SM) tidak mengalami perubahan yang berarti, akan tetapi hanya dalam tempo 200.000 tahun, mengalami perubahan yang drastis, menjadi Manusia/Homo Sapiens (500.000 SM - 300.000 SM) ?
Perlu dipahami bahwa, Homo Erectus adalah mamalia yang telah punah 500.000 tahun yang lalu. Jenis ini memiliki kemampuan berbudaya yang sangat terbatas, selama 1.000.000 tahun.
  • Bagimana dengan Adam dan Hawa yang diyakini sebagai leluhur umat manusia, yang kemunculannya pada sekitar tahun 300.000 SM - 200.000 SM, Komunitas manusia pertama, bermula di Bakkah/Makkah (QS.3:96), dimana mula-mula tempat peribadatan didirikan ?
Bakkah (Mekah), yang disebut juga sebagai Ummul Qura/Ibu Negeri (QS.42:7), sesungguhnya adalah kampung halaman, bagi seluruh umat manusia sedunia.
  • Homo Sapiens berasal dan berevolusi di Afrika seperti dalam Teori Out Of Africa. Teori yang didukung oleh penemuan Homo Sapiens tertua, yang berusia 195.000 tahun, di dekat Sungai Omo, Ethiopia (Afrika Timur). Teori Out Of Africa, tidak sepenuhnya benar, karena manusia-manusia di Afrika, sesungguhnya berasal dari Bakkah/Makkah, yang lokasinya tidak seberapa jauh dari Ethiopia (Afrika Timur).
  • Adanya pendapat yang menyatakan, kemunculan Nabi Adam pada sekitar tahun 4.004 SM (pendapat Uskup Irlandia, James Ussher, yang didasarkan kepada keterangan dari Bible) dan 5.411 SM (pendapat seorang Ahli Sejarah Yahudi, Josephus), jelas sangat bertentangan dengan fakta-fakta ilmiah.
  • Berdasarkan fakta sejarah, pada 6.000 SM - 7.000 SM di India, sudah ada Peradaban Lembah Sungai Indus.
  • Di Iran pada 7.000 SM, manusia telah mengenal almunium.
  • Di Cina pada 7.000 SM, manusia sudah mengenal bercocok tanam.
  • Di Indonesia, tahun 6.000 SM, Barus telah didiami manusia.
  • Nabi Adam adalah Manusia Super Genius. Karena beliau berhasil mempresentasikan keadaan Alam Semesta dihadapan ALLAH. Kecerdasannya telah membuat para malaikat terkagum-kagum, dan sujud. memuji kebesaranNYA (QS.2:30-34).
  • Nabi Adam dan masyarakat di Bakkah/Makkah adalah manusia yang berbudaya, mereka telah mengenal pakaian dan berkomunikasi dengan bahasa yang santun. Hal ini sangat jauh dari gambaran, bahwa Nabi Adam adalah manusia primitif, yang berpakaian sekedarnya dan hanya mengenal kapak batu, sebagai alat bantu.
  • Biologist Dr. Shomi Lesser dari Hebrew University mengkalkulasikan. Apabila manusia berasal dari satu leluhur, maka leluhur manusia itu tingginya mesti 90 kaki, karena manusia mengalami penyusutan badan atau genetic bottleneck. Kalkulasi Dr. Shlomi ini, bersesuaian dengan isyarat dari Rasulullah 1.400 tahun yang lalu, "Nabi Adam memiliki tinggi 60 Hasta" (Hadits Bukhari Vol.IV No.543). Dimana 60 Hasta = 90 Kaki = 30 Meter.
Penyusutan badan manusia atau genetic bottleneck, kemungkinan telah terjadi pada generasi awal Bani Adam. Dimana ada yang menurunkan ras normal, seperti manusia saat ini, tetapi ada juga yang menurunkan ras 'raksasa'. Penyusutan badan selain dipengaruhi faktor waktu dan turunan, juga dipengaruhi faktor iklim dan makanan.

Hasil karya manusia-manusia, yang memiliki fisik dan bertubuh 'raksasa', bisa dilihat pada Piramid Giza di Mesir (yang tersusun dari 2.3 juta batu, dengan berat setiap batu 2.5 ton) dan Kastil Sacsahuaman di Mexico (yang tersusun dari bebatuan dengan berat antara 100 ton sampai 360 ton). Temuan Arkeologi manusia 'raksasa' ini, telah berhasil ditemukan di Suriah, Arab Saudi, Texas USA, Thailand dan di beberapa tempat lainnya.

------------------------------------------------------------------------------------------



No comments:

Post a Comment