3.2.11

Tidak Subur Belum Tentu Mandul

Sering kita menjumpai pasangan yang telah lama menikah namun belum mempunyai keturunan. Ada berbagai faktor yang menyebabkan mereka belum / tidak mempunyai keturunan. Disamping karena keinginan pasangan itu sendiri, faktor biologis juga sangat berpengaruh pada regenerasi tersebut. Salah satunya adalah ketidak suburan.

Ketidaksuburan pasangan bukan hanya urusan perempuan semata, walaupun perempuan melepaskan sel telurnya sebulan sekali. Separo ari masalah ketidak suburan itu ternyata juga disumbangkan oleh kaum adam alias laki-laki. Para lelaki yang walaupun mampu mengeluarkan miliaran sperma setiap kali ejakulasi, tetap saja hanya satu yang membuahi.

Pemeriksaan kesuburan pria semestinya harus dilakukan paling dulu, sebab prosedurnya lebih mudah dan sederhana daripada seorang perempuan. Urusan ego sebaiknya juga dikesampingkan dahulu jika serius ingin memiliki keturunan.

Pemeriksaan sperma umumnya dilakukan oleh urolog. Diawali dengan cek kesehatan tubuh kemudian diambil sampel spermanya untuk pemeriksaan kualitas dan kuantitasnya. Jika hasil pemeriksaan cairan sperma yang pertama dinyatakan normal, dokter biasanya meminta untuk uji kedua untuk memastikan hasil. Jika hasil kedua dinyatakan normal, maka pria itu tidak memiliki masalah pada kesuburan spermanya. Tapi bila hasil pemeriksaan terlihat tidak biasa, dokter akan melakukan uji khusus untuk poin-poin tertentu.

Ketidaksuburan lelaki ditenggarai jika mengalami apa yang dinamakan :

  • azoospermia, yakni tidak ada sperma yang dihasilkan atau sperma sama sekali tidak muncul dalam cairan yang dikeluarkan.
  • oligiospermia, yaitu hanya sedikit sperma yang dihasilkan.
Masalah yang tak kalah beratnya adalah jika sperma loyo, malas bergerak, dan atau mati sebelum mencapai posisi sel telur. Ketidaksuburan dapat pula disebabkan oleh morfologi atau struktur sperma yang tidak normal.

Banyak hal yang menyebabkan sperma mengalami kondisi seperti tersebut. Di antaranya adalah karena infeksi penyakit seksual menular. Infeksi alat kelamin seperti chlamydia atau gonorrhea hanya dapat disembuhkan dengan pengobatan rutin. Penyebab lain adalah kerusakan fisik bawaan. Tidak sedikit pria terlahir dengan sumbatan yang menghalangi sperma bergabung dengan cairan semen.

Dapat pula disebabkan kondisi ejakulasi retrograde, cairan dari penis tidak keluar saat ejakulasi justru mengalir ke kantung kemih. Keadaan ini dapat disebabkan oleh diabetes, atau di bawah pengaruh obat. Meskipun jarang ditemui, ketidaksuburan pria dapat disebabkan oleh kelainan genetik seperti cystic fibrosis atau masalah kromosom. Dapat pula disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang salah target. Mestinya menghantam benda asing, malah memakan sperma.

Persoalan ketidakseimbangan hormon seperti kelenjar tiroid juga menyumbang masalah yang berpengaruh terhadap kesuburan sperma. Bisa juga karena pembuluh varicose terlalu mengembang menyebabkan kantung buah zakar bengkak terisi darah. Sebanyak 15% pria mengalami masalah itu, namun kurang dari setengahnya yang mendapatkan perawatan yang semestinya.

Penyebab ketidaksuburan yang sering membuat pria malas memeriksakan diri adalah ketidakmampuan ejakulasi alias impoten. Banyak hal yang menyebabkan pria tidak tegak, namun hanya sedikit yang terungkap. Daftar penyebab ketidaksuburan akan bertambah panjang bila aktifitas olahraga yang berlebihan, stres, kegemukan, obat-obatan, alkohol, merokok, dan terkena radiasi atau racun lingkungan, serta bekerja pada lingkungan yang panas.

Apabila memiliki salah satu daftar ketidaksuburan itu, bukan berarti menutup pintu sama sekali, sebab masih ada kesempatan untuk memiliki keturunan. Jika ternyata kandungan sperma sedikit, disarankan untuk berhubungan seks lebih jarang, agar ada waktu untuk mengumpulkan sperma. Dan juga sebaiknya mengkonsumsi vitamin serta asam folic dan zinc.

Jika masalahnya karena hormon disarankan untuk mengikuti terapi. Bila mengalami ejakulasi salah alir, dokter memiliki cara untuk mengarahkan sperma keluar bersama cairan bukan masuk ke kantung kemih. Beberapa teknik dapat digunakan untuk membantu 'menarik' sperma keluar dari testis. Beberapa klinik menyebut tingkat keberhasilannya 65%. Kuncinya, perlu menambah porsi kesabaran dan tentu saja tidak malu untuk memeriksakan diri dan paham dengan keadaan yang dialami.

Mungkin dengan resep di atas satu masalah tentang ketidak suburan laki-laki sedikit demi sedikit bisa berkurang atau mungkin bisa normal kembali sehingga aktifitas seksual tidak hanya berorientasi kenikmatan psikis namun juga akan memberikan pengharapan untuk mendapatkan keturunan yang akan melanjutkan generasi kita pada masa yang akan datang.

>Dari berbagi sumber

Semoga bermanfaat ya...

------------------------------------------------------------------------------------------



No comments:

Post a Comment